Indeks

Kemenag Terbitkan Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025, Simpan PDF nya

Sesuai tempat tinggal, anda bisa klik nama kota dan provinsi

Jadwal Imsakiyah Ramadan
Ilustrasi pemantauan hilal dalam menentukan awal ramadan. (Foto: net)

Kostal -:- Kemenag (Kementerian Agama) secara resmi telah menerbitkan Jadwal imsakiyah ramadan 2025 untuk wilayah di Indonesia.

Umat muslim bisa menyimpan file PDF dengan mengunduh jadwal imsakiyah ramadan 1446 hijriah/2025 masehi melalui tautan link.

Jadwal ini bisa dipilih sesuai Kota dan Provinsi yang terlampir pada tabelnya.

Umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa akan bisa melihat jadwalnya selama 1 bulan.

Dikutip dari laman resmi BimasIslam pada Selasa (16/2/25), jadwal imsakiyah ramadan 2025 menghadirkan fitur informasi waktu salat, termasuk waktu imsak, sahur dan buka puasa.

Cek link jadwal imsakiyah 2025 yang bisa di simpan diponsel Anda melalui tautan dibawah ini:

  1. Klik Link Bimas Kemenag ini
  2. Pilih provinsi, kabupaten/kota, dan tahun 1446 H/2025 M
  3. Klik tombol “Proses Data” untuk informasi jadwal imsakiah
  4. Klik tombol “Export Excel” untuk download jadwal imsakiah
  5. Jadwal imsakiah memuat waktu imsak, duha, dan salat harian.

Kementerian Agama (Kemenag) juga akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah pada Jumat (28/2/2025) mendatang.

Penetapan awal Ramadan atau tanggal sebagai acuan umat muslim di Indonesia untuk menjalankan ibadah puasa.

Hilal dipantau di seluruh Kanwil Kemenag. Untuk proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal juga akan dilaksanakan di sejumlah titik yang tersebar disejumlah wilayah di Indonesia.

Semua kantor wilayah Kemenag juga mengikuti jalannya pemantauan hilal. Sehingga terakumulasi hasil hisab dan rukyat dari sejumlah wilayah untuk dipaparkan langsung pada saat sidang Isbat.

Sidang Isbat akan dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar nantinya.

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Abu Rokhmad mengatakan, prosesi sidang Isbat akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.

Para stakeholder akan di undang pada sidang Isbat bersama pemangku kepentingan yang berhubungan dengan kebijakan penentuan awal bulan Ramadan.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung,” kata Abu di Jakarta, Senin (10/2/25) dikutip dari laman resmi Kemenag.

Dengan adanya gelaran sidang ini, Abu mengajak masyarakat menunggu hasil sidang mendatang dan pengumuman pemerintah untuk penetapan awal Ramadan.

Sidang tersebut sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

“Kita harap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama,” ucapnya.

 

Editor: Paldia Putra

Exit mobile version